Perjalanan taxi dari bandara ke Harris Riverview ternyata hanya 20
menitan nyampe, dan seperti bayangan saya di internet untuk bangunan hotel ,
desain interior dan fasilitasnya, Alhamdulillah ternyata wowww kerennn, kami disambut
bagian recepsionis, kelihatan sangat profesional, karena kami datang malam,
yang jaga laki2 staffnya, setelah tanda tangan untuk administrasi dll, tidak
lama kemudian kami diantar kekamar.
Ternyata setiap kamar hotel memiliki teras menghadap ke kolam
renang, untuk desain kamar putih ke hijau2an dengan sentuhan warna orange,
betul2 eye catching. Sesudah sujud syukur dilantai kamar, yang kemudian kami
lakukan adalah take it a picture, jepret sana jepret sini, mumpung kondisi
kamar dalam keadaan rapi sebelum diobok obok hehehe.
Hilang rasanya semua lelah, melihat kondisi kamar yang bersih,
rapi, dingin lagi acnya, ada tv 2 unit, ruang tamu, meja makan, dapur, kitchen
sink, lemari pakaian tersendiri, safety box, toiletries lengkap, yang saya suka
jendela untuk sirkulasi udara bagus sekali, dan air untuk kamar mandi deras
bangetttt.
Jadi kalau pak Yudi dan Syakir mandi kadang2 sowernya suka
dipegangin, tidak ditempel didinding, karena kalau tidak disetel kran airnya,
bisa ber putar2 keliling kamar mandi airnya kemana2 hahaha, norak mode on....
Berhubung kami booking kamar via Agoda tanpa Breakfast, maka
peralatan perang satu tas, harus segera dibongkar, diamankan untuk dimasukkan
kedalam pendingin.
Disini terasa sekali kerjasama team suami isteri untuk bagi tugas,
saya bongkar koper baju dan lain2 untuk diletakkan sesuai tempatnya masing2,
Pak Yudi membantu mengajak Syakir mandi, kemudian sholat maghrib dan Isya,
berhubung saat di Juanda Surabaya kami merasa pakaian kami sudah tidak suci
lagi, soalnya bolak balik ke kamar mandi, karena cuaca Surabaya yang puanasss
sekali, setiap minum ke toilet, hiksss.
Selesai mandi sholat, saya menyiapkan susu protein untuk diminum sebelum tidur, kemudian atur strategi untuk tidur, karena kami ambil double bed, yang kalau tidur bertiga pasti tidak muat, saya sama Syakir coba turunkan, biasanya untuk alas kasur spring bed bawah masih ada spons tipisnya, kalau dikasih bed cover 2 lembar, masih bisa dijadikan tempat tidur, eitttsss ternyata alas kasurnya tidak full ditutup dengan kayu bagian dalam boxnya, jadi kalau kita rebahan seperti kaya dibangku panjang yang ada lubang2nya, alamakkk bingung mode on...hahaha
Akhirnya Pak Yudi cari solusi, sofa diruang tamu ternyata bisa
dibuka menjadi tempat tidur, kami berdua sama Syakir tidur dikamar, dannn
beliau mengalah demi isteri dan anak tercinta tidur diruang tamu, karena malam
pertama, Syakir belum begitu adaptasi dengan kamar baru, kami masih sempat
bercengkrama berdua, sementara Pak Yudi terdengar sayup2 dari kamar suara
dengkurannya, selamat tidurrr... to be continued Hari Pertama Di Bali nyasar
sampai ke Sanur ha ha ha.....
Point pembelajaran buat Syakir dan kami berdua : Belajar sabar, belajar gotong royong membantu orang tuanya sebagai team work, belajar bertanggung jawab walaupun liburan tetapi tetap sambil belajar.
Point pembelajaran buat Syakir dan kami berdua : Belajar sabar, belajar gotong royong membantu orang tuanya sebagai team work, belajar bertanggung jawab walaupun liburan tetapi tetap sambil belajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar