Jumat, 27 April 2012

JALAN-JALAN KE BALI TWO ON ONE TRIP HARI KETIGA ULUWATU

Pada saat tour journey ke Safari Marine Park, saya mampir ke stand photo dengan binatang orang utan alias monyet. Saya lihat ada beberapa orang asing yang lagi di take it a picture dan di bagian kasir ada beberapa orang yang lagi reservasi, kemudian saya bertanya berapa untuk satu kali photo, ternyata biayanya Rp 90.000,-

Wach pikir saya mahal juga, apalagi kita kan orang Kalimantan, lahir di Kalimantan, sama Nyemot ini kan sudah terbiasa, walaupun hati kecil ini pengen juga sich untuk berphoto kenang2an, tapiii mengingat harganya, otak melankoli saya menginstruksikan better do not do this...

Acara full day tour hari ketiga sesudah mampir ke taman Safari, kami meluncur menuju Uluwatu untuk melihat sunset disana. Diperjalanan lumayan luama dan jauh juga, diperempatan jalan by pass, saya mampir lagi di KFC take away untuk persiapan makan malam, agar saat sampai diuluwatu kami tidak khawatir kelaparan.

Btw saya lupa cerita, saat kami di Taman Safari, selesai tour karena sudah masuk sholat dzuhur kami mencari mushola untuk bisa melaksanakan kewajiban ini, kami diinfokan untuk menuju kesalah satu warung atau kantin, dimana dibelakangnya dibatasi dinding kain ala kadarnya, kotor berdebu, disitulah tempat sholat diadakan. Untuk wudhu kami harus berputar keluar, kesamping warung dibelakang tempat pencucian piring dan tumpukan sampah, kami sholat berjamaah bertiga Syakir, dengan mengqasar dan menjamak dzuhur dan ashar. can you Imagine : begitu mewahnya dan membanggakan aset Bali Taman Safari kita, but... untuk fasilitas musholla kecil saja unbelieveable tidak diadakan atau diperhatikan, saya sangat miris jadinya, karena pengunjungnya pasti ada yang muslimkan ?

Sampai di uluwatu, sebenarnya syakir sudah terlihat kelelahan dan lapar, cuman pada saat dia kepengen makan, disarankan sama supir pak Gede agar nanti saja, sebaiknya kami langsung turun untuk mengejar sunset. Saya disini kurang tanggap dengan bahasa tubuhnya.



Alhasil selama diperjalanan dan saat kami photo2 untuk mengabadikan keindahan uluwatu, moodnya syakir sudah hilang karena lapar, disuruh senyum saja jadi manyunnn


Kami tidak berlama2 disini, karena hari menjelang maghrib, pemandangan disini ada lautan yang luas dengan dinding jurang batu yang tinggi, yang dibatasi oleh pagar pengaman sekelilingnya, betul2 indah....

Kami sempat meminta bapak2 untuk mengambilkan photo kami bertiga, karena merupakan tujuan wisata yang sangat populer, maka banyak sekali wisatawan yang datang, saya sebenarnya sudah dapat info agar berhati2 dengan nyemot yang jahil bin usil bin nakal yang ada di uluwatu.

Memang saat turun dari mobil sampai kepintu gerbang dan sepanjang jalan menuju bukit, banyak sekali makhluk ini berkeliaran, karena saya merasa tidak terlalu masalah dengan binatang yang satu ini, maka kami acuhin saja.

Puas berphoto ria dibalik pagar pembatas, saya melihat ada area terbuka dimana banyak orang juga yang mengambil photo dengan view yang berbeda.

Jepret sana, jepret sini, terus pak Yudi bilang : " Mah dari arah sini lagi bagus mah " katanya, tiba2 saya merasakan ada seseorang yang merangkul, memegang pundak saya, beberapa saat saya baru sadar kalau ada seekor monyet yang bertengger di pundak saya, sambil istighfar berkali2 saya mencoba untuk tidak panik.

Sementara monyet jahil ini mencoba menarik2 bros jilbab dikepala bagian belakang, pelan2 kacamata saya masukkan ke kantong baju depan, dan tak lupa saya pegang erat tas tangan, sambil berputar saya berpikir untuk menurunkan monyet ini, karena tidak bisa mendapatkan barang yang diinginkan, monyet ini berkali2 menggigit kepala saya, alamakkk lumayan sakit oyyy, untung kemudian saya melihat ada batu karang didekat saya, kemudian dengan memiringkan badan saya menyuruh monyet ini untuk turun.....huaaaaa.....

Sambil memandang mata saya monyet ini menyeringai hirrrrsss, hahaha Alhamdulillah moment ini ternyata sempat diabadikan Pak Yudi, benar2 pengalaman luar biasa, karena hari sudah berangsur malam, kami buru2 turun ke bawah dan tak lupa pak Yudi mengambil ranting pohon untuk berjaga2 disepanjang jalan dari nyemot jahil bin usil bin nakal ini. Pas dipintu gerbang keluar kami bertemu rombongan peserta seminar dari Palembang yang ternyata baru datang, kami sempat ngobrol sebentar dan mengabadikan moment ini.

Point Pembelajaran kami bertiga : Saya seharusnya tanggap dengan bahasa tubuh Syakir yang sudah lelah dan lapar, seharusnya makan dulu baru naik, Alhamdulillah kami bersyukur diberi Allah bonus gratis untuk berphoto dengan monyet di hari yang sama tanpa perlu membayar Rp 90.000,- Subhannallah Uluwatu memang indah...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar