Kamis, 26 April 2012

JALAN-JALAN KE BALI TWO ON ONE TRIP : HARI PERTAMA NYASAR

Sesudah mampir di Carrefour Imam Bonjol Denpasar belanja keperluan selama di Bali, termasuk sisir, saya cek jam menunjukkan 11.30, berarti sebentar lagi sholat Jumat dimulai, kami coba terus meluncur kearah kota Denpasar, sambil tengok kiri kanan siapa tahu ada Mesjid, saya lupa kalau ini kota Bali, bukan Balikpapan, yang kalau kurang dari 1 km, pasti ketemu Mesjid hiksss, huaaa, mulai sudah pak Yudi protes, "jadi gimana nich mah Sholat dimana ?"

Akhirnya si pengambil keputusan, mamanya pas melihat ada ibu2 dipinggir jalan didepan tokonya pakai jilbab, turun saya tanya : " Bu, kalau boleh tahu Mesjid diseputaran disini dimana ?" tanya saya, Ohhh ibu balik arah lurus terus belok kanan " kata beliau, wach gawat nich kalau urusan peta, kebetulan suami ibu ini pas keluar pakai baju koko untuk sholat juga, akhirnya beliau sarankan untuk kami ngikutin dibelakang menuju Mesjid, Alhamdulillah beres untuk urusan kewajiban, Pak Yudi sholat dengan Syakir, saya istirahat di mobil...


Selesai sholat Jumat kami makan siang di mobil, sekarang posisi duduk saya ganti, didepan Pak Yudi, disamping Syakir, dibelakang saya dengan perlengkapan tas dll, agar mudah pas kalau ada perlu apa2 saya tinggal ngambil.

" Enak ya mah makan pakai beras merah " celetuk Syakir, sambil makan dengan lahap, ikan abon, daging kareh, sambel goreng tempe kering, hiksss

Berses makan, perjalanan dimulai, dari arah Imam Bonjol jalanan lurus dan panjang, kami ketemu Jalan thamrin Jalan Dr Soetomo, Jalan HOS Cokroaminoto, belok kiri Gatot Subroto, ketemulah Aston, wes ewes ewes, ternyata gampang, kami sengaja parkir di basement, lanjut naik lantai 3 proses pendaftaran seminar, ambil souvenier, sempat photo2, kemudian pulang ke luar dari Aston.

Nach disinilah mulai pelajarannya, dari gatot Subroto, ternyata ada jalanan hanya 1 arah, jadi untuk menemukan kembali jalan Imam Bonjol, kami berputar2 berkali2 sampai masuk kepasar, wach koq bisa nyasar kepasar segala ? huaaaa gimana ini ?  " tenang pah, kita masa kalah sama orang bule yang seleweran naik mobil sama motor dijalan dan mereka menyupir sendiri juga" kata saya membesarkan hati Pak Yudi.

Petunjuk kami dari peta manual, i pad2, i phone, ternyata tidak membuat kami menemukan kembali jalan Imam Bonjol, selalu kembali kekota Denpasar, celakanya kalau GPS menggunakan selular phone, pada saat tidak ada signal atau BTSnya, kita sudah nyasar berkilo2 tetapi petunjuk arahnya tetap berada di jalur yang benar, wach pusing juga akhirnya.

Sesudah turun berkali kali, bertanya berkali2, sampailah mobil kami didaerah Sanur, pikir saya pasti kalau sudah sederetan pantai, pasti habis Sanur, Kuta, Jimbaran, Legian, atau Dream Land, kan sudah didaerah pinggiran... jadi kami nyasarnya sampai ke Jalan raya By pass, akhirnya saya ambil keputusan untuk mencari taksi argo, dan pak Yudi dengan Syakir, mengikuti dibelakang, ternyata dari Sanur ke Kuta sekitar 18 km, dan saya membayar biaya taksi sebesar Rp 80.000,- hahaha...huaaa.

Point Pembelajaran kami : untuk kita mengerti jalan bukan hanya membaca di peta, kemudian menggunakan alat bantu gps, tetapi harus melalui jalan tersebut berulang kali baru paham, kami belajar sabar, tidak meyalahkan suami isteri, kami anggap wisata keliling kota Denpasar. Malamnya Sesion pertama Seminar di aston, kami putuskan naik taxi Blue Bird pp, kapok mode on hahaha...tapi malamnya Pak Yudi belajar dari supir arah pulang yang benar ke Harris, bahkan sampai dicatat petanya di kertas, nice experience...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar